Laman

Senin, 31 Mei 2010

Selamat Hari Kelahiran Pancasila


Bukan hanya sekedar untuk dibaca maupun diperingati.
Pancasila digali dari tradisi kehidupan di Indonesia jauh sampai kedasarnya, olek karenanya Pancasila diharapkan dapat menjadi falsafah hidup manusia Indonesia dalam mengembangkan eksistensinya untuk mencapai kebutuhan2nya. Manusia Indonesia juga tidak terpisah dari ikatan2 tradisionilnya karena Pancasila itu sendiri berasal dari tradisi manusia Indonesia.

Dalam Pancasila tercakup pula pengertian dan tujuan manusia Indonesia untuk mencapai suatu kepribadian yang “mentally health” sebagaimana “mental health” yang dikemukakan oleh Erich Fromm. Pancasila dapat dijadikan landasan selanjutnya bagi terbentuknya sauatu “sane society”, suatu “masyarakat yang sehat” bagi masyarakat Indonesia.

Sungguh bahagia bangsa Indonesia mempunyai Pancasaila.

Kata Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sabtu, 22 Mei 2010

Upgrading BEM STT-MIGAS Balikpapan


Pemateri : Kak Andi Jumardi (MPM BEM)

Pelaksana : Departement PSDM (Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa). Acara yang di khususkan untuk pengurus-pengurus BEM ini alhamdullillah berjalan dengan lancar. Materi yang dibahas adalah mengupas luas serta memahami lebih dalam tentang arti MAHASISWA yang sesungguhnya. Dimana Peran-peran Mahasiswa adalah sbb:
  1. Peran Moral : Bermoralkan kepada keterpihakan masyarakat kritis dan dinamis
  2. Peran Sosial : Peduli dengan lingkungan sosial
  3. Peran Politik : Tanggap dan kritis terhadap problem2 politik
  4. Peran Akademik : Menuntut ilmu
Semoga materi-materi yang diberikan dapat memberikan manfaat serta memovitasi teman2 di BEM dan teman-teman mahasiswa STT Migas untuk senantiasa mengabdikan diri kepada masyarakat, bangsa dan negara.

HIDUP MAHASISWA.

Rabu, 19 Mei 2010

Selamat Hari Kebangkitan Nasional.

102 tahun sudah masa itu berlalu dan saat kita memperingatinya saat ini, jelas rasa dan semangat yang kita miliki berbeda dengan apa yang mereka lakukan pada saat itu.


Tiap generasi dan zaman punya tantangan sendiri. Jika dulu tantangan yang dihadapi adalah menggalang persatuan dan mengusung cita-cita kemerdekaan, maka pada saat ini kita hadapi adalah mengisi kemerdekaan dan mengangkat martabat bangsa agar setara dengan bangsa lainya.

Jika kita tarik lebih dalam lagi, ternyata inti dari perubahan atau kebangkitan sebuah bangsa terletak pada individu yang berpandangan ke depan (visioner) dan mempunyai moral yang bagus. Dengan demikian bukan tidak mungkin generasi sekarang bisa membuat catatan sejarah sebagai generasi kebangkitan nasional

Bangkit dari apa? Itulah pertanyaan pertama yang harus kita ajukan agar kita sadar pada posisi apa kita saat ini. Berada dan pada posisi ideal seperti apa kita ingin berada kelak.

Sering kali kita saling menyalahkan dan berharap orang lain melakukan perubahan. Sebagai sebuah generasi, kita tidak mungkin menggantungkan nasib bangsa ini pada generasi terdahulu yang sudah terkooptasi oleh sebuah sistem yang korup. Kitalah yang harus membuat terobosan melampaui batas belenggu mental kita sendiri.


Siapa pun diri kita dan dalam posisi apa pun keberadaan diri kita sebagai anak bangsa, kita bisa memberikan kontribusi untuk mengangkat bangsa ini dari keterpurukan mental dan moral.

Sekarang segalanya punya pamrih. Jadi, silakan berjuang dengan pamrih tertentu. Karena pada intinya kita mengubah diri untuk diri kita sendiri bukan untuk orang lain. Yang perlu kita lakukan untuk membantu bangsa ini bangkit dari keterpurukan adalah mengubah diri kita masing-masing.

Sebagaimana kita ketahui, mental lebih banyak berhubungan dengan pola pikir kita yang biasanya tanpa sadar ‘diinstal’ oleh lingkungan terdekat. Program-program itulah yang dalam berbagai bentuknya kemudian menjadi yang dinamakan sebagai perilaku, kemampuan, keyakinan, nilai-nilai, dan seterusnya. Dalam bahasa lain, berbagai hal tersebut sering juga disebut dengan mindset atau pola pikir. Langkah yang perlu dilakukan, yakni menyeting ulang pola pikir, membangun impian dan fokus pada pencapaian, hargai waktu serta berpikir positif dan lakukan yang terbaik. Sehebat apa pun impian kita, jika kita tidak berani membuat satu langkah pertama, maka impian itu akan berjalan di tempat.

Pada saat menerapkan empat langkah sukses tersebut, fokus pada pencapaian. Maka yang terjadi adalah sebuah lingkungan kerja yang positif dengan orang-orang yang berpikir dan berwawasan positif. Jika semua itu terwujud, maka kebangkitan nasional bukan lagi khayalan

sudah saatnya kita sebagai masyarakat Indonesia bersatu untuk membangun kembali negara yang yang kita cintai. Apalagi selama beberapa tahun belakangan ini terus-menerus diberikan cobaan dan musibah oleh Allah swt. Oleh karena itu, mari kita mulai hari Kebangkitan Nasional tahun ini dengan mengintrospeksi diri masing-masing. Mari kita perbaiki moral masing-masing diri kita dan juga moral masyarakat Indonesia secara keseluruhan, sehingga harapan kita, dengan moral masyarakat yang baik, maka negara kita yang tercinta ini akan menjadi baik pula.

Melalui momen kebangkitan nasional ini, saya mengajak kepada seluruh rekan-rekan, untuk mulai mengubah pola pikir kita, ketika kita terbiasa menuntut sesuatu karena tidak sesuai dengan keinginan kita, mengkritisi tanpa pernah memperbaiki, atau malah hanya bersembunyi di balik tirai yang apatis, tinggalkan itu! Apapun suku kita, apapun agama kita, kesatuaun NKRI adalah harga mutlak. Mengutip kata-kata Bung Karno bahwa suatu saat Indonesia akan menjadi “Mecusuar Dunia”, mengembalikan kejayaan Macan Asia. Karena intisari dari semua ini adalah bukan apa yang seharusnya negara berikan kepada kita, tapi “Apa yang sepatutnya kita berikan kepada negara”. Selamat Hari Kebangkitan Nasional.

Tunjukanlah Rasa Kebangkitan Nasional Mu

Senin, 17 Mei 2010

TALKSHOW PENINGKATAN WAWASAN KEBANGSAAN








BAGI ORMAS, OKP, TOKOH AGAMA, TOKOH MASYARAKAT & MAHASISWA, yang diadakan oleh pemkot balikpapan pada 17 MEI 2010 di Hotel Grand Tiga Mustika, berlangsung dengan sukses dan sangat interactive. Acara ini dihadiri oleh Bapak H.M.RIZAL EFFENDI,SE (wakil walikota). Dengan narasumber :

1. MANGALA SIHITE, SH, MM. Direktur lembaga perwakilan dan partisipasi politik (Ditjen. Kesbangpol Kementrian Dalam Negeri)

2. Dr.Ir. SUHATMANSYAH IS, M.Si. Direktur fasilitas organisasi politik dan kemasyrakatan (Ditjen. Kesbangpol Kementrian Dalam Negeri)

Pada acara ini, dijelaskan bahwa mahasiswa mempunyai peranan penting dalam rangka peningkatan pemahaman wawasan kebangsaan dan juga sebagai penguat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Suara Mahasiswa

ShoutMix chat widget